Cara Terbaik Menghadapi Balita Menangis
Tangisan beberapa anak terkadang membuat siapa saja yang dengarnya berasa kurang tenteram. Belum juga waktu tangisan itu disertai dengan bermacam tindakan yang membuat orang-tua makin pusing.
Rasa pengin geram kadang dirasa beberapa orang-tua waktu anaknya susah ditata dan tidak ingin stop menangis. Walau sebenarnya perlu Mama ketahui, waktu minta anak stop menangis malah akan berpengaruh pada psikisnya ditambah dengan pemakaian suara yang tinggi.
Walau sebenarnya ada langkah yang lebih pas dalam menangani tangisan sang Kecil. Dikutip dari Popsugar, berikut sejumlah ringkasan panduan yang dapat Mama kerjakan waktu menangani tangisan tanpa henti dari sang Kecil.
Banyak balita menangis bukan lantaran pengin mencerminkan kesedihannya, tetapi menjadi langkah untuk mengolah emosi apa yang lagi berlangsung dalam hatinya.
Sang Kecil kemungkinan menangis sebab sedang geram, frustasi, takut, bingung, kuatir atau berasa berbahagia. Persoalanya yakni anak mama ini belum juga mempunyai kekuatan secara verbal dan kesadaran diri dalam menerangkan hati mereka.
"Apa yang lagi kamu alami?" Kemungkinan pertanyaan ini dapat Mama tanya ke sang Kecil agar mengenali hatinya saat ini.
Banyak orang-tua yang terasa terusik waktu anaknya sedang menangis. Belum juga bila sang Kecil menangis dengan suara keras, berteriak sampai bertindak yang lain cukup mengusik.
mengenal tentang slot mesin Peristiwa semacam ini seringkali membuat beberapa orang-tua berasa terpacing secara emosi. Salah satunya langkah yang umumnya kerap dikerjakan untuk hentikan suara tangisan sang Kecil yakni dengan keluarkan kata perintah dengan suara keras, seperti "Jangan menangis! Berhenti sajalah!"
Pengucapan yang keluar ini mungkin membuat stop menangis. Tetapi, dengan meminta untuk stop menangis secara kasar, sang Kecil akan berasumsi jika orangtuanya sendiri tidak pahami berkenaan hati yang lagi dirasakan. Disamping itu, dianya akan memandang jika emosi yang lagi dirasanya berkesan tidak benar dan kurang penting untuk diutarakan.
Bila Mama sering lakukan hal sama, tiada diakui telah merintangi sang Kecil untuk belajar langkah positif dalam mengolah emosi secara betul.
Orang-tua semestinya perlu memberikan dukungan perubahan peraturan emosi yang ada dalam diri anak-anaknya. Walaupun berkesan simpel, ini dapat mengajar mengenai satu reaksi seperti empati atau pemahaman pada permasalahan yang lagi ditemui seseorang.
Waktu menyaksikan sang Kecil menangis, coba untuk menyempatkan diri sesaat untuk pastikan dianya untuk kembali lagi tenang.
Bila tangisannya demikian mengusik, upayakan tidak untuk geram ke sang Kecil sebab ini cuman akan menambahkan bebannya saja. Tenangkan diri dahulu dengan mengendalikan pernafasan, selanjutnya hampiri dianya dan ajak berunding.
Dalam proses ini Mama dapat menyampaikan beberapa kalimat pilihan, misalnya:
Dari satu kalimat atau wujud perhatian, otomatis dipandang bisa menolong sang Kecil dalam mendapati jalan keluar. Mulai saat ini waktu dianya mulai menangis, Mama telah memperoleh cara-cara dalam menangani persoalan ini.
